Mitos Malam Pertama


Mitos Malam Pertama.
Tips dan Berita - Hubungan intim pertama kalinya untuk pasangan pengantin baru pastinya menjadi suatu pengalaman istimewa tak terlupakan, dinanti-nanti dan membuat jantung berdebar-debar tak karuan. Sayangnya, pengalaman istimewa ini sering dibumbui dengan mitos-mitos yang tidak benar. Mari kita ulas mitos-mitos tersebut dari kacamata medis agar memiliki persepsi yang benar tentang malam pertama.



MITOS: Robeknya Selaput Dara dan Darah Perawan
Persepsi bahwa malam pertama adalah proses penetrasi yang menyebabkan robeknya selaput dara sehingga selalu disertai dengan perdarahan dari vagina merupakan mitos yang paling banyak beredar dan tidak benar. Selaput dara wanita diciptakan dalam beberapa jenis, ada yang elastis, ada yang bentuknya berjaring ada yang bentuknya cincin sehingga tidak selalu proses penetrasi pada malam pertama menyebabkan terjadi robeknya jaringan dan terjadinya perdarahan.

MITOS: Malam Pertama = Sakit

Hubungan intim yang menyakitkan sering menjadi momok bagi pasangan pengantin baru. Suami sering merasa takut untuk menyakiti istrinya sedangkan istri ketakutan untuk merasa sakit. Hal ini malah menambahkan ketegangan saat malam pertama.
Organ intim pria dan wanita telah diciptakan Tuhan sedemikian rupa sehingga vagina wanita cukup elastis untuk melahirkan seorang bayi. Untuk itu, penetrasi penis merupakan suatu yang alamiah yang dapat ditampung oleh vagina wanita. Perasaan rileks memegang peranan penting. Untuk itu diperlukan komunikasi dan foreplay yang baik agar suami-istri dapat merasakan hubungan intim yang lebih nyaman.

MITOS: Harus Sukses!

Mitos bahwa hubungan malam pertama harus sukses merupakan salah satu mitos paling menyesatkan yang beredar di masyarakat. Persepsi bahwa hubungan malam pertama harus selalu penuh gairah dan menjadi penentu keberhasilan hubungan intim berikutnya seringkali menjadi sumber masalah untuk hubungan intim kedua, ketiga dan berikutnya. Bila malam pertama kurang berhasil, pasangan seringkali menjadi kecil hati dan mempengaruhi mood pada saat melakukan hubungan intim berikutnya.
Kenyataannya, malam pertama merupakan malam “percobaan” ketika pertama kalinya suami-istri saling mengeksplorasi diri lebih intim. Kegagalan adalah hal yang wajar dan normal. Pada dasarnya hubungan intim adalah suatu “latihan”. Semakin lama Anda akan semakin memahami serta mengenal pasangan Anda dan menjadi mahir. Jangan menjadi kecil hati bila malam pertama Anda tidak seindah yang Anda bayangkan dan jangan terjebak pada ‘prototype’ film biru. Diperlukan komunikasi sepanjang hidup, sedikit variasi di sana-sini, pemahamam wilayah sensitif dan penyegaran sesekali untuk mengkategorikan suatu hubungan intim yang sukses.

MITOS: Sukses = Orgasme

Anggapan bahwa malam pertama harus disertai orgasme kedua belah pihak merupakan bentuk penyesatan lainnya yang menjadi sumber bencana pada hubungan intim di malam-malam berikutnya. Karena mitos ini, seringkali pihak istri memalsukan orgasme sehingga akhirnya tidak terjadi komunikasi sehingga istri seringkali tidak merasakan orgasme dan suami tidak tahu menahu mengenai hal ini.
Padahal, siklus respons seksual pria dan wanita memang tercipta berbeda sehingga seringkali memang suami dan istri tidak dapat merasakan orgasme bersamaan atau istri seringkali tidak mengalami orgasme. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dipahami pasangan suami-istri, dikomunikasikan bersama dan diperlukan kerja sama dari kedua belah pihak agar suami dan istri dapat merasakan kepuasan dan kenikmatan bersama.

MITOS: Ukuran dan Bentuk Organ Kelamin = Penentu Kepuasan

Mitos paling membahayakan bagi para pria adalah ukuran dan bentuk penis. Persepsi bahwa ukuran penis yang besar atau panjang baru dapat memberikan kepuasan bagi istri seringkali menjadi alasan para pria mencoba-coba berbagai praktik pembesaran penis yang malah dapat merugikan diri sendiri.
Ukuran bukanlah segalanya. Pemahaman akan wilayah sensitif dan sensual yang berbeda-beda pada setiap wanita lebih penting untuk dapat memuaskan istri. Selain itu, para suami perlu memahami bahwa hubungan intim bagi wanita lebih banyak bertitik berat pada kedekatan emosional, perasaan dicintai, dihargai dan dilindungi. Berawal dari situlah, para suami akan lebih mudah untuk mengkomunikasikan dengan istrinya mengenai daerah-daerah sensitif dan sensual yang memberikan kepuasan bagi dirinya.

MITOS: Daging Kambing dan Obat Kuat

Kepercayaan bahwa malam pertama menguras tenaga dan keringat menjadikan daging kambing dan obat kuat pilihan konsumsi para pria sebelum malam pertama. Kenyataannya, ramuan atau obat-obat penambah gairah tidak diperlukan jika tidak ada gangguan fungsi seksual secara fisik ataupun psikologis. Kepercayaan diri dan komunikasi merupakan “obat” kuat dan penambah gairah yang lebih penting dalam menciptakan malam pertama yang berkesan.
Tidak ada yang instan dalam menciptakan keharmonisan hubungan intim yang bukan hanya sekedar pelampiasan nafsu. Hubungan intim suami-istri yang harmonis pasti melibatkan emosi dan perasaan, seperti ingin saling memuaskan, tidak ingin menyakiti, takut mengecewakan dan sebagainya. Untuk itu diperlukan proses yang cukup panjang serta harus disertai dengan keterbukaan, komunikasi, kerja sama dan rasa saling menghargai antara suami-istri.
Jadi, jangan pedulikan mitos-mitos yang menyesatkan yang dapat merusak hubungan Anda berdua. Jadikan malam pertama Anda dan pasangan berkesan, semata-mata karena Anda berdua saling mencintai. And, everything else will be just fine!
Sumber:klikdokter

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »